KELEBIHAN JENIS KENARI F1
Di lomba Kicauan Kenari Indonesia saat ini menuntut adanya keindahan lagu, volume yang keras, panjang napas yang mendukung, gaya yang menawan dan kerajinan bernyanyi. Dan disamping itu juga menuntut penampilan fisik yang enak dipandang. Banyak para Kenari Mania yang beranggapan bahwa Penampilan Fisik itu adalah Kenari Yang Posturnya Besar Atau yang F Series atau keturunan Kenari Yorkshire. Tetapi bagi saya Ciri fisik itu adalah pandangan awam dari seseorang yang baru mengenal kenari.
Ada juga pendapat bahwa tubuh besar kenari bongsor biasanya berpengaruh terhadap mental. Ada
juga yang bilang bahwa tubuh kenari sama sekali tidak penting dibandingkan kicauannya.
Kenari postur dikenal dengan keunggulan posturnya seperti yorkshire dengan tubuh bongsornya, gloster dengan bentuk crest di kepalanya, frill dengan bentuk bulunya yang unik, norwich, lancashire, scotch fancy dan sebagainya. Sementara kenari-kenari dengan keunggulan warna seperti red intensive, yellow intensive atau white dominant memang dipelihara karena keindahan warnanya. Beda lagi dengan kenari lagu yang memang sudah memiliki sifat dasar sebagai penyanyi. Water slager, spanish timbrado, roller dan american singer diburu karena punya karakter suara yang khas. Karena itu pula para peternak kenari hibrid sering menjadikan kenari-kenari lagu sebagai materi untuk mendapatkan anak kenari dengan kualitas kicauan seperti keinginan kicaumania.
Postur vs Lagu
Seperti umumnya penghobi kicauan di Indonesia, banyak penggemar kenari yang lebih menyukai lagunya. Tak peduli bongsor atau kecil, lokal atau berdarah impor, asal kicauannya mantap pasti diburu orang.
Karena itulah produk kenari hibrid selalu diburu oleh penggemar kenari, terutama para pemain dan pemaster. Beberapa penangkar pun menempatkan dirinya sebagai penghasil kenari lagu dengan berbagai persilangan. Misalnya mengawinkan berbagai kenari yang memiliki darah spanish timbrado dan water slager.
Penangkar-penangkar kenari lagu lainnya malah tidak menghiraukan ras kenari yang dihasilkannya. Demi mencetak kenari terbaik, mereka memburu kenari-kenari dengan trah juara untuk diternakkan. Saat burung-burung impor datang setiap akhir tahun, para peternak ini tidak ikut sibuk mengantri. Mereka lebih suka memburu kenari yang punya trah kenari-kenari juara legendaris.
Postur vs Lagu
Seperti umumnya penghobi kicauan di Indonesia, banyak penggemar kenari yang lebih menyukai lagunya. Tak peduli bongsor atau kecil, lokal atau berdarah impor, asal kicauannya mantap pasti diburu orang.
Karena itulah produk kenari hibrid selalu diburu oleh penggemar kenari, terutama para pemain dan pemaster. Beberapa penangkar pun menempatkan dirinya sebagai penghasil kenari lagu dengan berbagai persilangan. Misalnya mengawinkan berbagai kenari yang memiliki darah spanish timbrado dan water slager.
Penangkar-penangkar kenari lagu lainnya malah tidak menghiraukan ras kenari yang dihasilkannya. Demi mencetak kenari terbaik, mereka memburu kenari-kenari dengan trah juara untuk diternakkan. Saat burung-burung impor datang setiap akhir tahun, para peternak ini tidak ikut sibuk mengantri. Mereka lebih suka memburu kenari yang punya trah kenari-kenari juara legendaris.
Kenari Besar (Bongsor) Vs Kenari Kecil (Lokal)
Secara logika, memang kenari kecil lawan burung bongsor memang kalah. Mulai volume, mental juga lagu. Jadi wajar bila burung kecil hampir pasti kalah melawan burung besar.
Kondisi makin diperburuk dengan peran juri di lapangan. Sudah menjadi keluhan massal para kicaumania. Sejak sesi kenari dimulai juri “tidak menganggap” burung kecil. “Ketika burung bongsor di dekatnya kurang kerja, harusnya burung kecil yang lebih nampil, dengan variasi lagu yang tidak kalah, bisa unggul dong. Kan cuma kalah volume saja. Jelas lebih rajin kok, tapi tetap saja kalah.”
Begitulah keluhan peserta yang mempunyai jagoan kecil. Beberapa peserta
mengaku tak yakin juri sengaja mengesampingkan burung keci. “Sebenarnya bukan tidak diperhatikan, tapi untuk volume dan kualitas burung, saat ini memang yang bagus burung besar, apalagi burung besar umumnya juga dimaster.”
mengaku tak yakin juri sengaja mengesampingkan burung keci. “Sebenarnya bukan tidak diperhatikan, tapi untuk volume dan kualitas burung, saat ini memang yang bagus burung besar, apalagi burung besar umumnya juga dimaster.”
Komentar
Posting Komentar